Saturday, November 26, 2011

Kitalah Parasitnya

(Kalimat ini saya tulis ketika marak pembantaian Orang Utan di hutan Kalimantan oleh para pemilik perkebunan kelapa sawit)


"Adalah biadab jika orang utan dianggap hama sehingga pantas untuk dimusnahkan. Tak perlu mencari-cari, manusia dan akalnya-lah yang sesungguhnya hama bagi seluruh makhluk di planet."

Tuesday, November 22, 2011

Imperialisme Kebudayaan yang Terkenal itu Cuma Mitos?

Imperialisme kebudayaan atau penjajahan budaya, pernah populer tahun 50an ketika Bung Karno akhirnya merazia piringan hitam The Beatles, melarang artis-artis Indonesia tampil dengan busana dan gaya kebarat-baratan. Tapi, apakah benar apa yang disebut Bung Karno pada pidatonya "berdansa cha cha cha, bermusik ngak ngik ngok" itu sebagai penjajahan budaya?

Penjajahan, ya penjajahan. Kita pasti langsung berpikir pada sesuatu yang sifatnya kejam, eksploitasi habis-habisan, perbudakan, dan lain-lain macamnya. Memang sih, Kamus Besar Bahasa Indonesia kita tidak mencantumkan hal-hal yang saya sebutkan tadi dalam definisi kata "penjajahan". Tapi mindset kita sepertinya sudah lekat dengan persepsi tersebut. Apa karena "trauma" terhadap penjajahan di negeri ini yang berlangsung sampai 3,5 abad?. Dan jika itu semua adalah yang disebut penjajahan, apakah benar kita telah dijajah secara budaya oleh barat?

Budaya luar tidak pernah "dipaksa" masuk ke budaya kita. Kebodohan kita lah yang menerima budaya barat secara sukarela, lapang dada, tangan terbuka. Kita yang terus-terusan mengadopsi budaya mereka. Apakah hal ini masih bisa disebut penjajahan budaya? Saya rasa TIDAK! Inilah degradasi budaya oleh kita sendiri.

Padahal, jika kita mau berpikir secara filosofis, budaya barat sebenarnya punya banyak sekali nilai-nilai positif yang seharusnya bisa menjadikan kita manusia yang lebih baik. Tapi, selama ini kita hanya melihat dan meniru pada hal-hal yang kasat mata, hal-hal artifisial yang sesungguhnya hanyalah kulit atau pembungkus budaya tersebut. Sebagai contoh, banyak orang suka musik ska, tapi apa yang mereka sukai dari musik ska? Dansa-nya, kan? Padahal ska punya semangat anti rasialis. Lalu, banyak orang suka musik reggae, tapi apa yang mereka ambil? Bergoyang sambil berganja, kan? Padahal reggae punya semgat perjuangan. Begitu juga musik punk, dan budaya musik lainnya. Apa yang dilakukan oleh orang kita ketika plesir ke luar negri? Paling belanja sambil bersenang-senang. Mereka tidak pernah meneladani perilaku cinta kebersihan, disiplin, dan tertib yang dimiliki budaya barat.

Jadi, masih berpikir kalau penjajahan budaya itu benar-benar ada? Yang sebenaranya ada adalah penjajahan jati diri kita oleh kita sendiri, budaya barat cuma katalis yang kita gunakan untuk mempercepat kehancurannya.