Masih belum nemu serunya liga-liga sepakbola Eropa. Tim yang juara selalu itu-itu saja. Tim-tim besar, mau hancur-hancuran bagaimanapun di awal, selalu finish paling tidak di papan tengah pada akhirnya.
Lain dong dengan Liga Indonesia, selain sepakbola, ada juga "bumbu" tarung bebas antar pemain, pemain-wasit, pemain-official, penonton-pemain di tengah pertandingan.
Tim yang baru musim ini promosi punya peluang sama untuk bisa juara. Sama juga sebaliknya, tim yang musim ini juara, musim depan bisa saja terjun bebas degradasi ke level lebih rendah.
Setiap match di Liga Indonesia menyimpan "plot twist" yang tidak tertebak sampai peluit panjang berbunyi. Tim yang mendominasi 90 menit jalannya pertandingan belum tentu menang, di detik-detik akhir bisa saja ada pinalti "jadi-jadian". Inilah yang saya suka dari sepakbola Indonesia, seperti nonton film-film Christopher Nolan, sedangkan liga-liga bule itu nggak ada beda dengan FTV, bisa ditebak ending-nya.
Saya mau mulai nonton liga-liga sepakbola Eropa kalau Manchester United atau Arsenal degradasi atau mungkin ketika Palermo jadi juara Serie A.
No comments:
Post a Comment