Manusia, spesies dengan ukuran otak terbesar diantara makhluk hidup lainnya yang sekarang masih beratahan di muka bumi. Diantara para primata, kitalah yang paling cerdas dibanding simpanse, gorilla, orang utan dan lainnya. Tapi kabarnya, dari semua kera besar yang pernah hidup, Neanderthal-lah yang punya massa otak paling besar.
Otak, jaringan internet, dan sistem tata surya kita pada dasarnya punya susunan dan sistem yang sama. Sama rumitnya yang jelas. Kadang saya berpikir, bagaimana mungkin otak kita bisa menjadi sangat luar biasa, mengerjakan sesgala sesuatu dengan cara efektif, multi tasking, dan dalam waktu sangat singkat. Syaraf mengirim sinyal listrik setelah dengan kecepatan 120m/detik ke otak, setelah itu otak memproses, kemudian memutuskan hal apa yang harus dilakukan. Sebagai contoh, ketika tangan kita terkena api, syaraf di kulit akan mengirim sinyal listrik ke otak, kemudian otak menterjemahkan sinyal tersebut. Lalu dengan waktu yang sangat singkat pula memberi perintah untuk menjerit atau menarik tangan kita dari api misalnya. Hal itu dilakukan dengan waktu yang sangat singkat.
Contoh yang lebih rumit lagi. Ketika kita ada di tepi sebuah jalan, dan kita memutuskan untuk menyeberang ke sisi yang lainnya. Dari arah samping datang sebuah mobil. Dengan sangat akurat otak akan menghitung waktu yang kita butuhkan untuk menyebarang. Selain itu, dengan melihat mobil yang datang otak bisa memperkirakan kecepatan mobil tersebut. Setelah memperkirakan kecepatan mobil, otak juga akan mengestimasi waktu yang dibutuhkan oleh mobil untuk sampai ke tempat kita berdiri . Setelah itu, otak kita kan memperkirakan jarak yang harus kita tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk menyebrang. Akhirnya, setelah perhitungan rumit diatas, otak akan memerintah kaki untuk bergerak dengan kecepatan tertentu agar kita bisa selamat ke seberang jalan tanpa tertabrak oleh mobil.
Bagaimana, multi-tasking kan otak kita?
Saya memang bukan ahli fisika, hanya mendapat pelajaran fisika sampai di tingkat SMA. Tapi hal diatas bila dinalar juga bisa, kok.
No comments:
Post a Comment