Monday, August 19, 2013
17 Agustus 2013
Baju kotor, muka kotor, tapi mereka senang. |
Salah satu kamera saya harus masuk tempat service karena jatuh ke bak berisi tepung. |
Sudah 3 tahun sepertinya perayaan 17 Agustus tidak dirayakan secara meriah di tempat saya karena bersamaan dengan Bulan Ramadhan.
Akhirnya, tahun ini bisa diadakan lomba-lomba lagi meskipun tidak ada perlombaan khas 17an seperti panjat pinang, tarik tambang, balap karung, dan lainnya. Hanya lomba-lomba sederhana, tapi yang terpenting adalah kebersamaan antar warga yang mungkin bisa berkumpul, tertawa bersama saling menyapa hanya dalam event seperti ini. Setahun sekali.
Thursday, August 15, 2013
Go Home
(Photo Taken at Dr. Wahidin Sudirohusodo, Gresik)
Tuesday, August 13, 2013
Monday, July 22, 2013
Perempuan
Tuesday, July 2, 2013
Katanya Orde baru Itu Lebih Baik.
Beberapa bulan terakhir kita mungkin sering melihat gambar nostalgia, yang lahir di tahun 80an atau 90an awal pasti kenal istilah "Pak Harto Mesem". Gambar Bapak Mantan Presiden Suharto yang tersenyum kali ini bukan pada uang kertas pecahan besar, tapi bertebaran berupa sticker dengan ditambahi kata-kata cukup menggelitik, yang menempel di bumper mobil maupun diupload di social media seperti display picture BlackBerry Messengger, twitter, juga facebook. Sepengetahuan saya, ada tiga versi tulisan tapi dengan gambar sama,
Yang pertama, "piye kabare, bro? Isih enak jamanku to.....?"
Yang kedua, "piye kabare, le? Isih enak jamanku to.....?"
Yang ketiga, piye kabare, ngger? Isih enak jamanku to......?"
Hehehe.... cuma berbeda panggilan tapi artinya masih sama.
Entah sticker itu ada tendensinya dengan salah satu partai politik tertentu mengingat tahun depan adalah tahun pemilihan umum atau cuma kerjaan orang iseng yang rindu romantika orde baru karena 32 tahun kita dipimpin Pak Harto?
Tapi sebenarnya apa benar hidup di jaman orde baru itu lebih enak? Saya masih kelas dua SD ketika orde baru tumbang, masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi waktu itu.
Memang sih, ketika negara ini dipimpin Pak Harto bahan pangan murah, tindak kriminal minimal, masyarakat gampang memenuhi kebutuhan, kita bisa swasembada beras dimana kita tidak perlu mengimpor beras untuk kebutuhan dalam negeri.
Tapi ada hal yang dikorbankan, pers tidak punya kebebabasan, masyarakat tidak boleh menyuarakan pendapat yang bertentangan dengan pemerintah.
Bahkan ada beberapa anekdot atau guyonan tentang hal itu. Orang-orang bilang kalau jaman orde baru dokter gigi di Indonesia itu tidak ada yang laku, orang Indonesia yang punya duit kalau cari dokter gigi selalu pergi keluar negeri soalnya di Indonesia tidak ada yang berani buka mulut.
Ada lagi yang bilang kalau anjing-anjing dalam suatu waktu berjajar bersama-sama di perbatasan negara, mereka lalu memasukkan kepalanya melewati pagar perbatasan kemudian menggonggong bersama-sama, dan masih banyak yang lainnya.
Ketika ramai harga bahan bakar minyak naik, ada yang secara 'konyol' membandingkan harga bensin tahun 1993 dengan harga bensin tahun 2013. Mereka dengan bangga mengutuk pemerintah yang menaikkan harga bensin menjadi Rp. 6.500, karena menurut mereka harga bensin di tahun 1993 jauh lebih murah, yakni 'hanya' Rp. 700. Padahal, dari sebuah sumber di internet, jika dibandingkan antara harga minyak dunia pada 1993 dan 2013 kemudian disesuaikan dengan nilai tukar rupiah, harga Rp. 700 rupiah pada 1993 itu ternyata lebih mencekik masyarakat daripada harga Rp. 6.500 pada tahun 2013. Tahun 1993, harga bensin Rp. 700 itu sama dengan Rp. 19.550 saat ini.
Selain itu, jika didasarkan pada daya beli masyarakat yang diukur dari pendapatan perkapita pada 1993 dan 2013, ternyata harga Rp. 700 pada 1993 masih 'lebih mahal' jika dibandingkan harga Rp. 6.500 pada 2013. Dari segi daya beli masyarakat, harga Rp. 700 setara dengan Rp. 10.970 saat ini.
Jadi, masih ingin kembali ke Orde Baru?
Wednesday, March 20, 2013
Sama
Tak peduli mereka yang ditebas kapak di Skandinavia.
Yang dadanya ditembus panah di Karbala.
Atau mereka yang diberondong tentara Jerman di Normandia.
Menjadi mortir di jalur Gaza.
Semuanya sama.
Mereka kembali pada Sang Pencipta.
Nirwana.
Valhalla.
Dunia Bawah.
Surga.
Atau apapun sebutannya.
Mereka akan kembali ke sana.
Monday, March 18, 2013
Long Exposure, Clear Night Sky
Tapi tidak, Tuhan mendengar doa saya. Meskipun hujan sudah berhenti sejak maghrib, tapi langit baru benar-benar cukup bersih dari awan sekitar jam 11 malam.
Pacet, 16 Maret 2013 Jam 23.44 WIB |
Pacet, 17 Maret 2013 Jam 00:05 WIB |
Ah, akhirnya kesampaian juga ambil foto dengan shutter speed sampai 30 detik.
Jam setengah enam, bongkar tenda, pulang ke Gresik. Terima kasih Tuhan untuk langit cerahnya.
Wednesday, March 13, 2013
Otak itu Rumit
Monday, March 11, 2013
Bagaimana jika........
Bagaimana jika Issac Newton dulu tidak punya pohon apel, sehingga dia tidak pernah melihat apel jatuh dari pohonnya?
Bagaimana jika Alexander Fleming dulu membersihkan laboratoriumnya sebelum pergi berlibur, sehingga Penicillin tidak pernah ditemukan?
Bagaimana jika Archimedes dulu tidak mengisi bak mandinya terlalu penuh, sehingga dia tidak melihat air tumpah keluar ketika dia masuk kedalamnya?
Bagaimana jika Plato dan Aristoteles dulu tidak punya banyak waktu luang, sehingga dia tidak sempat memikirkan hakikat kehidupan?
Bagaimana jika John Pemberton dulu lebih pintar, sehingga tidak ngawur ketika mencoba membuat obat sakit kepala?
Bagaimana jika Charles Darwin dulu tidak berkunjung ke Galapagos, sehingga tidak pernah mengamati paruh burung pipit?
Sudahlah, semua sudah terjadi bukan?
Tuesday, February 26, 2013
Olah Raga "Two in One"
Friday, February 22, 2013
Saya Malu Jadi Orang Islam!!!
Hari ini dapat broadcast message di Blackberry Messengger yang cukup mengejutkan. Isinya berita tentang Paus Benediktus XVI yang katanya masuk Islam dan sholat di Turki. Seperti 90% broadcast message lainnya yang isinya cuma hoax murahan, tentu saja berita ini saya yakini juga berita tidak benar. Memang, beberapa waktu lalu Paus Benediktus menyatakan mengundurkan diri, yang saya tahu karena alasan usia dan kesehatan, bukan karena tidak sesuai dengan keyakinannya apalagi sampai pindah agama. Setelah saya googling dari situs-situs yang terpercaya kebenarannya ternyata berita diatas benar-benar berita bohong.
Sebelum berita diatas kita juga pernah dikejutkan berita yang katanya Neil Armstrong masuk Islam setelah kepulangannya dari bulan. Diberitakan juga kalau ketika di bulan Neil Armstrong juga sempat mendengar suara adzan. Setelah ditelusuri, berita ini juga ternyata hanya berita bohong. Lalu yang belum lama ini ada Michael Jackson yang juga diperdebatkan "keislamannya", bahkan ketika menjelang pemakamannya ramai dibicarakan tata cara pemakaman raja pop itu. Dan mungkin kemudian para konservatif ini kecewa karena ternyata MJ sama sekali tidak dimakamkan dengan tata cara Islam.
Muslim, ada apa sih dengan kalian?. Apakah kalian minder dengan agama kalian sampai-sampai mendompleng nama besar Neil Armstrong dan Paus Benediktus juga Michael Jackson untuk membesarkan agama kalian dengan membuat cerita bohong jika mereka masuk Islam?. Jadi seakan-akan agama kalian adalah agama pilihan tokoh penting dunia, begitu?.
Saya benar-benar tidak paham cara berpikir kalian.
Saat ini umat Muslim memang sedang mengalami krisis kepercayaan dihadapan masyarakat dunia. Tapi tidak perlu juga melalukan hal konyol semacam ini. Hal ini malah membuat kita semakin terlihat dungu dan ditertawakan oleh mereka.
Astagfirullahaladzim........
Saya ini juga muslim, tapi saya percaya kalau Islam sudah merupakan agama besar meskipun tanpa dianut oleh orang-orang penting.