Jelang dan pasca Lebaran seperti sekarang ini bertebaran di media sosial berbagai macam guyonan tahunan, yang nggak pernah absen dan evergreen sih tentang kaleng biskuit Khong Guan yang sering berisi rengginang. Ada pula guyonan template tentang pertanyaan "kapan nikah?" beserta berbagai macam kiat-kiat untuk menghindarinya.
Tapi sesungguhnya yang tersinggung ketika ditanya "kapan nikah?" oleh saudara waktu lebaran itu terlalu sentimentil, kebanyakan drama, dan keseringan nonton ftv. Alih-alih merasa disindir, anggap saja pertanyaan itu sebagai pujian.
Maksudnya, jika ada yang tanya seperti itu artinya kita yang ditanya ini sudah dianggap mantap secara mental, matang secara usia kepribadian, mapan secara finansial untuk membina biduk rumah tangga, siap mengarungi bahtera keluarga. Jadi, dimana letak memalukannya?
Lha yang nggak pernah ditanya itu yang mestinya khawatir.