Wednesday, March 20, 2013

Sama

Tak peduli mereka yang gugur di Kurukhsetra.
Tak peduli mereka yang ditebas kapak di Skandinavia.
Yang dadanya ditembus panah di Karbala.
Atau mereka yang diberondong tentara Jerman di Normandia.
Menjadi mortir di jalur Gaza.

Semuanya sama.
Mereka kembali pada Sang Pencipta.
Nirwana.
Valhalla.
Dunia Bawah.
Surga.
Atau apapun sebutannya.
Mereka akan kembali ke sana.

Monday, March 18, 2013

Long Exposure, Clear Night Sky

Sabtu lalu, pergi sebentar ke luar kota, nggak jauh, cuma di Pacet Mojokerto. Tujuannya kemping buat cari langit malam yang cerah, penuh bintang, bebas polusi cahaya. Berangkat Sabtu siang, sempat ketar-ketir ketika sampai di tempat ternyata hujan deras sampai matahari waktu matahari tenggelam. Sempat berpikir,  "Gimana kalau semalaman nanti mendung? Sia-sia dong kedinginan disini".
Tapi tidak, Tuhan mendengar doa saya. Meskipun hujan sudah berhenti sejak maghrib, tapi langit baru benar-benar cukup bersih dari awan sekitar jam 11 malam.
Pacet, 16 Maret 2013 Jam 23.44 WIB

Pacet, 17 Maret 2013 Jam 00:05 WIB


 Ah, akhirnya kesampaian juga ambil foto dengan shutter speed  sampai 30 detik.
Jam setengah enam, bongkar tenda, pulang ke Gresik. Terima kasih Tuhan untuk langit cerahnya.

Wednesday, March 13, 2013

Otak itu Rumit

Manusia, spesies dengan ukuran otak terbesar diantara makhluk hidup lainnya yang sekarang masih beratahan di muka bumi. Diantara para primata, kitalah yang paling cerdas dibanding simpanse, gorilla, orang utan dan lainnya. Tapi kabarnya, dari semua kera besar yang pernah  hidup, Neanderthal-lah yang punya massa otak paling besar.
Otak, jaringan internet, dan sistem tata surya kita pada dasarnya punya susunan dan sistem yang sama. Sama rumitnya yang jelas. Kadang saya berpikir, bagaimana mungkin otak kita bisa menjadi sangat luar biasa, mengerjakan sesgala sesuatu dengan cara efektif, multi tasking, dan dalam waktu sangat singkat. Syaraf mengirim sinyal listrik setelah dengan kecepatan 120m/detik ke otak, setelah itu otak memproses, kemudian memutuskan hal apa yang harus dilakukan. Sebagai contoh, ketika tangan kita terkena api, syaraf di kulit akan mengirim sinyal listrik ke otak, kemudian otak menterjemahkan sinyal tersebut. Lalu dengan waktu yang sangat singkat pula memberi perintah untuk menjerit atau menarik tangan kita dari api misalnya. Hal itu dilakukan dengan waktu yang sangat singkat.
Contoh yang lebih rumit lagi. Ketika kita ada di tepi sebuah jalan, dan kita memutuskan untuk menyeberang ke sisi yang lainnya. Dari arah samping datang sebuah mobil. Dengan sangat akurat otak akan menghitung waktu yang kita butuhkan untuk menyebarang. Selain itu, dengan melihat mobil yang datang otak bisa memperkirakan kecepatan mobil tersebut. Setelah memperkirakan kecepatan mobil, otak juga akan mengestimasi waktu yang dibutuhkan oleh mobil untuk sampai ke tempat kita berdiri .  Setelah itu, otak kita kan memperkirakan jarak yang harus kita tempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk menyebrang. Akhirnya, setelah perhitungan rumit diatas, otak akan memerintah kaki untuk bergerak dengan kecepatan tertentu agar kita bisa selamat ke seberang jalan tanpa tertabrak oleh mobil.

Bagaimana, multi-tasking  kan otak kita?

Saya memang bukan ahli fisika, hanya mendapat pelajaran fisika sampai di tingkat SMA. Tapi hal diatas bila dinalar juga bisa, kok.

Monday, March 11, 2013

Bagaimana jika........

Bagaimana jika Issac Newton  dulu tidak punya pohon apel, sehingga dia tidak pernah melihat apel jatuh dari pohonnya?

Bagaimana jika Alexander Fleming dulu membersihkan laboratoriumnya sebelum pergi berlibur, sehingga Penicillin tidak pernah ditemukan?

Bagaimana jika Archimedes dulu tidak mengisi bak mandinya terlalu penuh, sehingga dia tidak melihat air tumpah keluar ketika dia masuk kedalamnya?

Bagaimana jika Plato dan Aristoteles dulu tidak punya banyak waktu luang, sehingga dia  tidak sempat memikirkan hakikat kehidupan?

Bagaimana jika John Pemberton dulu lebih pintar, sehingga tidak ngawur ketika mencoba membuat obat sakit kepala?

Bagaimana jika Charles Darwin dulu tidak berkunjung ke Galapagos, sehingga tidak pernah mengamati paruh burung pipit?

Sudahlah, semua sudah terjadi bukan?